Widget-Animasi-Blog

Minggu, 13 Juli 2014

Cerbung Before You Go #EP1



Author : Annisa Adila (Icha)
Actress :
-          - Edgar Bero a.k.a Ega
-          -Yudha Hartono a.k.a Yudha
-          -Ferick Wu a.k.a Ferick
-          -Ferossa Marsha a.k.a Ocha
-          -Ferrissa Marsha a.k.a Icha
-          -Indah Lestari a.k.a Indah
-          -Affrashanda Alya a.k.a Affra
-          -Enya Zelvana a.k.a Enya
-          -Marissa Cantika a.k.a Marissa
-          -Erdiani Ramadhita a.k.a Diani
-          -Felia Giovina a.k.a Feli
-          -Lala Karmila a.k.a Lala
-          -Diego Sammy a.k.a Igo
-          -Beserta figuran
#music theme DBSK – Before U Go
Before You Go
*POV Ocha
            “Cha, lo mau masuk jurusan apa ?”. Setiap hari ada saja yang bertanya itu kepadaku,dan jawabannya sama “Gue sih bebas,yang penting gue sekolah. “Ocha! Tidur! Besok kamu harus ke sekolah!” bentak Mama tiba-tiba dari luar kamar,dan aku Cuma menjawab “Iya” sembari mematikan lampu.
            “Kak,bangun. Kak bangun!!!”. Icha,adik kecilku ini selalu saja mengangetkanku ketika sedang bermimpi bersama pria pria tampan. “Iya sayang,makasih ya udah bangunin kakak” Ucapku. “Iya kak” jawabnya. Aku bangun dan bergegas untuk mandi dan sarapan lalu pergi ke sekolah. Seperti biasa aku selalu naik ojek langganan mama,biasanya tepat pukul 06.30 WIB dia udah nangkring didepan rumah,tapi hari ini tidak. Terpaksa aku harus naik bajaj untuk ke sekolah.
#Disekolah
“Nih bang uangnya”, Ucapku pada tukang Bajaj itu
“Iya neng,makasihya”, Balasnya kemudian pergi
“Eh anak cupu biasanya naik ojek! Oh sekarang udah naik pangkat ya jadi bajaj ?”, Belum juga aku sempat mengucapkan “sama-sama” pada tukang bajaj itu, Enya, ketua dari “GENG LOLLI OENYOE” sudah menyekak aku duluan.
“HAHAHAHAHAHA”,Timpal anak-anak geng lolli oenyoe yang lain.
“Penting banget ya lo tau ?”, Jawabku sambil menyerobot gerombolan mereka.
“Dih sewot, wooooo”, Balas mereka
“Hahaha geng penyu lagi geng penyu lagi, semoga aja gue ga sekelas sama rombongan mereka,Amin”, Gumamku
“Ochaaaa~!”, Teriak sabahatku,Indah
“Eh Indah, mana si Affra ? Gue kangen nih haha”, Kataku
“Affra udah nunggu di lobby liat pengumuman kelas! Tapi.. Kita ga sekelas lagi Cha L”,Ujarnya
“Hah ? Affra gimana ?”,  Jawabku
“Udah bawel, ayok liat aja!”, Jawab Indah seraya menarik tanganku sampai ke lobby sekolah
“Nah,ini! Gue masuk IPA 1 Ndah! Lu masuk mana ?”, Tanyaku
“IPA 2 Cha”, Jawab Indah
“Kalo lo Fra ?”, Timpalku pada Affra
“Gue sekelas Cha sama si Indah, hehe cian deh lo sendirian”, Ejek Affra
“Ah kalian jahat pfft”, Aku pun merengek seperti anak kecil kehilangan lolipopnya,bagaimana tidak. Aku ini kuper,cuek,ga suka deket banyak orang,sekalinya punya sahabat, malah terpisah, sakitnya itu kan di ♥.
#Bel Masuk Berbunyi
“Cha, udah bel nih, kita masuk kelas ya, goodluck ya beby~”, Ucap Affra
“Iya pelukan dulu dong haha”, Pintaku pada Indah dan Affra, lalu kami berpelukan bertiga seperti Teletubies.
“Dadah Indah, Affra, Love you~”, Sapaku berpamit
“Daah,love you too ~”,Balas Indah dan Affra
#Dikelas
            Ini pertama kalinya aku menginjak kelas XI IPA 1, rasanya asing sekali. Apalagi hanya sedikit orang yang aku kenal. Dan parahnya,ketika aku menolehkan kepalaku,tatapan pertama yang kulihat adalah ENYA! Dia duduk di depan sekali sebangku dengan Ega,kekasihnya. Dan dibelakangnya berderet 4 anak Geng Oenyoe yang lain. “Oh Tuhan mimpi apa aku semalam bisa sekelas dengan mereka.Ini mimpi buruk!”, Aku hanya bisa bergumam.
“Ocha! Sini aja!”, Ajak Igo, teman sekelasku,Indah dan Affra waktu kelas X.3
“Wah,untung ada lo Go,kalo ga gue gatau deh mau duduk sama siapa,Thanks ya!”, Ucapku untuk basa-basi,karna memang tidak ada lagi bangku kosong selain disampingnya.
“Okesip!”, Balasnya
            Bu Ningsih,Guru kimia sekaligus wali kelas XI IPA I pun dating,kebetulan pelajarannya juga ada di jam pertama,biasanya aku semangat jika diajar Bu Ningsih,ntah mengapa hari ini badmood sekali rasanya.
”SELAMAT PAGI BU!”, Salam Murid-murid
“PAGI ANAK-ANAK,SILAHKAN DUDUK. Baik,karna belum ada pengurus kelas,Ibu akan menunjuk beberapa orang diantara kalian untuk menjadi pengurus kelas. Baiklah, Ketua kelas Edgar Bero,Wakil ketua kelas Enya Zelvana, Bendahara Ferossa Marsha,dan Serketaris Marissa Cantika” , Jelas Bu Ningsih
“Aduh mati gue,kenapa harus gue yang jadi bendahara!”, Gumamku kesal
“Baiklah ibu akan menjelaskan materi pertama,yaitu Spektrum unsur dan model atom Niels Bohr”, Jelas Bu Ningsih
            Sementara Bu Ningsih menjelaskan panjang lebar tentang materi itu, aku badmood sekali karna sudah berapa kali aku membaca bab itu,jadi aku menggambar anime saja,daripada bosan yang ada.
“Ocha! Kamu sedang apa ? Coba jelaskan mengapa sinar matahri dapat terurai menjadi beberapa warna ?”, Tiba-tiba Bu Ningsih bertanya padaku
“Karena sinar matahari merupakan gelombang elektromagnet yang terdiri dari beberapa panjang gelombang dan setiap warna yang ada pada sinar matahari merupakan satu gelombang elektromagnet dengan panjang gelombang tertentu. Karena menurut Max Planck terdapat hubungan panjang gelombang dengan energi dari suatu gelombang elektromagnet dirumuskan menjadi tetapan planck dikali frekuensi gelombang”, Jawabku dengan santai dan sontak semua murid dan Bu Ningsih bengong atas apa yang aku katakan, entahlah apa aku salah atau aku asal saja menjawab tadi,tapi itulah yang keluar dikepalaku.
“WOOOOW”, Orang di kelas heboh lalu memberikan tepuk tangan padaku,lebay sekali mereka
“Oh ternyata kamu memperhatikan,oke Ibu akan melanjutkan pelajaran kembali”, Ucap Bu Ningsih sambil menggelengkan kepalanya.
            Bu Ningsih menjelaskan panang lebar bab tersebut sampai bel berbunyi,dan aku ? Aku tidak memperhatikan sama sekali, karena badmood melanda pikiranku.
“Woi Cha! Istirahat nih, ga ke kantin ?”, Celoteh Igo yang mengagetkanku disaat sedang asik melamun
“Sial lo Go! Kagak,gue ga ke kantin, badmood!!” , Bentakku
“Yaelah gitu aja ngambek hahaha, yaudah gue ke kantin duluan ya~!”, Balas Igo
“Bodo amat!!!!”, Jawabku kesal
“Keliatannya anak jelipung iuh iuh sendirian deh, duh kaciaan, ngga ada temen ya ?”, Eejek Enya
“Gausah ganggu gue dulu kek! Gue lagi gammood ribut!”, Tegasku
“Gue ga mau ajakin lu ribut kok! Gue cuma mau bilang, lo tuh untung-untungan bisa masuk kelas ini tau ga! Jadi ga usah sok kepinteran deh! Jelas-jelas disini yang jadi artis itu gue! Ngerti lo ?”, Bentak Enya yang didukung para ke empat ‘CENTENG’ nya.
“Bodo amat lah gue gapeduli, emang nih sekolah punya nenek lo ?”, Ejekku
“Eh udik! Lo ga tau ? Sekolah ini kan yayasan punya bokap gue! Jadi lo itu seharusnya tunduk sama gue!”, Celoteh Enya memusingkan telingaku,walaupun ak kaget juga mendengarnya.
“Oh gitu, yaudah terserah, pfft”, Balasku
“Eh ini ada apa ribut-ribut ?”, Tiba-tiba Ega datang bak pahlawan kesiangan
“Eh sayang, gapapa kok ini cuma mau bayar uang kas aja ^-^”, Jawab Enya pada Ega dengan wajah sok manis
“Tai lo! Pas ada cowo lo tampang kucing,pas ga ada cowo lo,tampang lo udah kaya biawak!”, Celetukku kesal
“Eh punya mulut tuh di jaga jing!”, Bentak Enya
“Kamu ini kasar juga ya, okay I’m out!”, Kata Ega seraya keluar dari kelas
“Awas ya lo!”, Ancam Enya sambil menunjuk ke hidungku,lalu pergi menyusul Ega
“HAHAHAHA MAMPUS!”, Tawaku girang
“Eh ada apaan ini,kenapa pada gerombol gitu ?”, Tanya Affra pada Indah
“Ga tau Fra, dari kelasnya si Ocha tuh, keluar anak geng penyu,wah pasti si Ocha kenapa-napa tuh Fra! Ayo kita kesana!”, Jawab Indah
“Ochaaaa! Ocha!, Lu gapapa kan ? Lu diapain lagi sama si Enya ?”, Tanya Indah dan Affra dengan muka keheranan
“Gapapa kok haha,malah ngakak gue! Si Enya ketauan kedoknya sama si Ega hahaha dasar pasangan sinting!”, #KetawaJahat
“Mampus tuh biar tau rasa si Enya!”, Timpal Affra
“Cha ? Lu kenapa ? Stress ?”, Tiba-tiba Igo datang dan membawa sekantong makanan
“Gue lagi ga mood bercanda go, plis deh ah”, Rengekku
“Hahaha oke fix! Nih Cha sedikit makanan buat lo,dimakan ya,lo kan belom makan”, Pintanya
“Cieee, Ocha doang nih yang dikasih ? Kita engga ?”, Ejek Affra
“Itu di kantong banyak keles, makan aja dulu”, Jawab Diego
“Fra, kayanya kita jadi obat nyamuk nih, kabur aja yuk!” , Ajak Indah pada Affra
“Oiyaa!! Yukss, dadah Ocha muah muah”, Kata Affra
“Woi mau kemana ? Hufft,lo sih Go!”, #Menaruh kepala diatas meja #
“Lah kok gue ? Yaudah dimakan dulu itu”, Pintanya lagi
“Iya, makasih deh”, Jawabku seraya mengambil sebuah roti di kantong itu
“Sama-sama Ocha cantik~ Hahaha”
#Bel masuk berbunyi
            Ega masuk ke kelas tanpa disusul Enya, entah apa yang terjadi pada mereka,aku tidak peduli. Pelajaran dilanjutkan oleh Pak Paijo,guru Budi Pekerti,bosan sekali.. Karena dia mengajar selalu bercerita hal yang itu-itu saja sampai bel pulang. Aku tak tahu akan pulang naik apa,tapi Igo menawari aku untuk naik motornya,sebenarnya risih,tetapi mau bagaimana lagi.
#Di halaman rumah Ocha
“Ciee kakak punya cowok cieeeeee”, Icha berteriak dari depan teras pada aku dan Diego,Diego pun cengar-cengir kegirangan.
“Yeh anak kecil masuk sana”, Aku menjerit membalas ledekan Icha,dan Icha kembali masuk rumah.
“Cha, itu adek lo ? lucu amat, namanya siapa ?”, Tanya Igo
“Oh iya haha,Icha namanya”, Jawabku
“Cocok ya,Ocha Icha, kaya nama teh”, Ledek Igo
“Wanjir lu,iiih”, #mencubit tangan Igo lalu masuk rumah
“Aduh, awas lo besok Cha! Hahaha”, Teriak Igo dari jauh,lalu pulang



Memang hari yang menyebalkan, dari pagi sampai pulang sekolah,sial terus,mungkin memang aku harus mandi 7 hari 7 malam pakai kembang 7 rupa lalu dibarengi dengan 7 jenis tanah. Ini akan menjadi masa-masa yang paling membosankan dan menyebalkan dalam hidupku.


  #Esok harinya di Sekolah

“Haha pagi yang cerah! Tapi ga secerah mood gue hari ini”, Seruku
“Eh lo! Gue peringatin ya,lo gausah gangguin hubungan Enya sama Egad eh!”, Bentak Diani,salah satu anak geng oenyoe
“Yeh siapa yang gangguin, kenal Ega aja ngga!”, Bentakku
“Minggir semua,minggir!”, Tiba-tiba enya datang,dan ikut memarahiku
“Apaan sih lo! Jangan sentuh gue!”, Gertakku kesal karena Enya mendorong-dorong tubuhku
 


  --------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 Mau tau gimana kelanjutannya ? Ikutin terus update Episode 2 nya ya kawan-kawan^^ Hwaiting!!

Senin, 05 Mei 2014

FROM AUTUMN

http://www.sandraandandrew.com/wp-content/uploads/2014/03/bhhss.jpg

“Acha! Bangun! Cepet udah jam berapa nih,hari pertama kok kesiangan!”. Ah,suara mama selalu saja menganggu tidur nyenyakku,sejenak ku arahkan kepalaku ke arah jam beker kecil di meja. “Hah ? jam setengah 7 ?!”, Aku langsung bangun dan bergegas untuk mandi,selesai mandi aku langsung kembali ke kamar untuk memakai seragam baruku yang telah disiapkan mama. Lalu,aku segera pergi ke halaman rumah,tetapi kata Pak Iman,sopirku, mobil sedang mogok karena businya rusak.Sialnya karena badanku yang mungil ini tidak bisa mengendarai motor,terpaksa aku naik ojek. “Huh sial banget sih hari pertama!” gerutuku. Ya,ini adalah hari pertamaku bersekolah di SMA Arendelle, aku pindah dari SMA Teitan karena ikut ayahku berpindah tugas. Sesampainya di sekolah Aku buru-buru pergi ke ruang guru untuk menemui wali kelasku,namanya Bu Ningsih,dia adalah guru kimia di SMA Arendelle yang kebetulan mengajar jam pertama di kelas XI IPA 1 (kelasku) hari ini. Jadi aku masuk ke kelas bersamanya.

*Di kelas*
“Beri salam! Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh”, Ucap murid-murid ketika Bu Ningsih masuk.
“Walaikumsalam warahmatullahiwabarakatuh”, Jawab Bu Ningsih
“Anak-anak,kita kedatangan teman baru dari sekolah lain. Ayo nak perkenalkan dirimu!”, Pinta Bu Ningsih
“Hai,namaku Atika Marsha, kalian bisa panggil aku Acha,salam kenal!”, Sapaku ramah
“Silahkan duduk Acha!”, Suruh Bu Ningsih
            Ada 3 bangku kosong,mungkin ada murid yang tidak masuk,sialnya lagi semuanya laki-laki. Akhirnya aku memilih duduk dengan cowok yang kelihatannya cuek ini,soalnya dari semua murid yang memperhatikanku,hanya dia yang cuek saja dan tidak melihatku sama sekali.
“Aku duduk sini ya ? Boleh kan ?”, Tanyaku pada cowok itu
“Duduk tinggal duduk”, Jawabnya dengan logat bicara yang berbeda dari orang lain
“Buset ini orang jutek banget!”, Gumamku dalam hati
            Aku memulai pelajaran dengan serius,tanpa berbicara sedikitpun karena belum terbiasa,lagipula cowok di sebelahku diam saja,ya jadi aku juga diam,karena penasaran,aku coba melirik-lirik kearah bukunya dan aku lihat ternyata namanya “M.Rozzak Farhan”.
“Ngapain liat-liat ? Mau liat nama gua ya ? Gua Farhan!” Bentaknya
“Oh” Aku hanya bisa berbicara begitu karena aku kaget tiba-tiba dia berbicara sepeti itu
“Minjem penghapus dong!”, Sambungnya
“Nih”, “Huh,udah jutek,nggak modal lagi!” Gumamku

*Bel Berbunyi,Aku tetap di kelas*
“Nggak keluar ?” Tanya Farhan
“Nggak,lagi males” Jawabku
“Oh,padahal di luar lagi musim gugur, gua duluan”, Kata Farhan seraya keluar kelas
“Kenapa dia ngomong gitu ? Apa dia juga suka musim gugur seperti aku ?”,Tanyaku dalam hati
“Hai! Ngelamun aja! Acha kan ? Kenalin,gue Gio, cowok paling ganteng di SMA Arendelle!”, Sapanya dengan PEDE
“Hai,ah iya salam kenal, hahaha”, Jawabku
“Eh bener loh haha, lu kok mau aja sih duduk sama cowok basket yang dingin sama cewek itu ? Pasti karna dia ganteng! Ya kan ?”, Tanya Gio
(Bergumam) “Hmm… Sudah aku duga dia anak basket,postur badannya tinggi besar sih,3x ukuran badanku”.
“Cha ? hei! Ditanya kok ngelamun ?”, Gio melambaikan tangannya ke wajahku
“Ah ? Sorry,nggak lah, justru karna dia cuek gitu jadi ga bakal gangguin aku”, Jawabku
“Eh anak baru, kenalin, aye Rojali,asli anak betawi,kalo mau beli nasi uduk sama emak aye aje,emak aye pan paling oke bikin masakan betawi” Sapa Rojali
“Iya,salam kenal ya”, Balasku
“Yaudeh,yok Gi, kite ke kantin makan nasi uduk enyak gue, elu ikut kagak Cha ?”, Tawarnya
“Engga, udah kenyang nih makan bekal dari mama”, Jawabku
“Oh yaudah kita ke kantin dulu ya,dah”, Ucap Gio sambil melambaikan tangan
“Daah” , Balasku dengan lambaian tangan
            Ternyata ramah-ramah juga cowok-cowoknya sepertinya tidak seperti anak-anak cewek yang daritadi memandangku sinis.

*Bel masuk berbunyi*
            Lumayan seru belajar disini,syukurlah aku juga mengerti pelajaran dengan baik. Tapi daritadi Farhan tidak bicara kecuali mau minjem penghapus atau pensil. Bel pulang berbunyi,Aku bingung bagaimana cara untuk pulang, tetapi untunglah, Gio baik menawarkan diri untuk mengantarku pulang. Besoknya,aku datang pagi sekali,sehingga banyak bangku yang masih kosong,jadi aku duduk di bangku yang berbeda dari kemarin,supaya tidak sebangku dengan Farhan lagi, setelah menaruh tas di kursi pilihanku,aku keluar kelas untuk pergi ke taman sekolah dan duduk di bangku yang disekitarnya dipenuhi daun-daun yang berguguran. Aaaah betapa indahnya musim gugur, daun-daun berjatuhan dengan eloknya. “Teng,Teng”, bel masuk berbunyi, betapa kagetnya aku ketika masuk kelas ternyata Farhan duduk disampingku “lagi”, dengan wajah “asem” aku berjalan ke bangku.
“Eh, lo suka musim gugur ?”, Tanya Farhan
“Kok tau ?”, Tanyaku heran
“Nggak,biasanya cewek suka AUTUMN”, Jawab Farhan sambil melengoskan mukanya ke depan.
“Oh gitu”, Balasku.

*Seminggu kemudian*

“Cha,rumah lo di mana ?”, Tanyanya
“Nggak jauh dari pasar,ada gang sebelah masjid, terus ada rumah serba hijau,nah itu rumah aku”, Jawabku
“Ah ribet, nanti gua anter lo pulang aja, gua ke kantin dulu, bye”, Ucapnya sambil meninggalkan kelas
“Eh, lo anak baru nggak usah deketin Farhan ya! Jelas Farhan itu Kesatria gue! Ngerti ?”, Adelia cewek cantik primadonna di SMA Arendelle melabrakku,aku pun hanya bisa diam.
*Farhan kembali ke kelas*
“Nih Cha, tadi gua niat beli satu tapi nggak ada kembalian jadi gua ngambil dua”, Tawar Farhan sambil memberikan sebungkus kue untukku.
“Hai Farhan, kamu laper ? Ngapain beliin tuh cewek kue segala ? Nih buat kamu, khusus aku buat seharian loh,dimakan yah” , Tawar Adelia sambil memberikan sekotak kue yang kelihatannya lezat itu pada Farhan.
“Oh, makasih. Woooy! Ada yang mau nggak kue enak buatan Adel, GRATIS kok!”, Farhan malah memberikan kue itu pada teman-teman sekelasnya. Dan kontan saja teman-teman langsung merebut kuenya sampai habis.
“Ihhhh !! Farhan! Itu kan buat kamu,bukan buat mereka”, Teriak Adel
“GUA GA LAPER! NGERTI NGGAK ? KALO GUA LAPER GUA BISA BELI MAKAN SENDIRI!, Bentak Farhan sambil menggebrak meja.
            Adel langsung menangis dan pergi dari kelas, aku dan semua orang di kelas diam tercengang melihat Farhan marah bak buaya kelaparan.
            2 Bulan berlalu,hari demi hari Farhan mulai membuka mulutnya untuk berbicara padaku, entah mengapa setiap aku berusaha menjauh darinya,dia seperti tidak ingin aku pergi, dan sekarang, dia mulai tertawa,senang bercanda,ngobrol,bertanya,bahkan pergi kerumahku dan mengantar-jemput aku sekolah.
“Pulang ini nggak langsung kerumah ya Cha”, Ujarnya
“Kenapa ?” , Tanyaku heran
“Gua mau ngajak lo pergi ke suatu tempat”
“Kemana ?”
“Ah liat aja nanti, sekalian ada yang mau gua omongin”
“Hmm.. Oke”
            Bel pulang pun tiba, Farhan mengajakku ke sebuah Gunung yang indah sekali, namanya Gunung Dempo, disini terhampar kebun teh yang indah nan luas,dan air yang sangaat jernih.
“Cha, gua mau minta bantuan lo”, Farhan berkata sambil menunduk murung
“Iya,kenapa ? Kalo aku bisa,aku pasti bantu kok”, Jawabku
“Tapi janji jangan pernah bocorin hal ini ke siapapun!”, Ujarnya
“Janji”, Balasku
“Gua dulu punya pacar,namanya Maria, gua sayang banget sama dia, sayangnya gua suka ngebut”
“Terus apa hubungannya ?”, Aku bertanya dengan muka heran.
“Ya gua suka ngebut,waktu itu abis hujan, jalan disini licin, gua ngajak dia jalan kesini,orang tuanya udah ngelarang,tapi gua sama dia tetep aja nekat. Waktu jalan nggak disangka motor ninja gua remnya blong, terus di jalan turunan nggak bisa berhenti dan ahkirnya nabrak pohon, kepala gua kebentur keras dan tulang kaki gua patah, gua dibawa kerumah sakit sama orang setempat,kata dokter sakit gua parah karena kena syaraf otak,mangkanya gua ga sekolah setahun, waktu gua sadar, gua tanya gimana keadaan Maria,tapi sialnya Maria nggak ketolong,karena udah kehilangan banyak darah. Gua ga tau lagi harus gimana pas tau Maria meninggal,gua di cap PEMBUNUH sama keluarganya Maria, dan gua udah nyoba beberapa kali buat bunuh diri tapi selalu gagal. Mangkanya sekarang gua pindah kota dan jadi dingin sama yang namanya cewek, gua gamau Adel dkk ganggu kehidupan gua lagi, jadi gua minta tolong ke lo buat jadi pacar gua, tenang aja,semuanya cuma drama, bisa tolong gua ?”, Ungkapnya lirih
“….” Aku membisu mendengar ceritanya.
“Hm.. Iya tapi inget, CUMA DRAMA!”, Jawabku
“Makasih Cha,lo emang sahabat gua yang paling baek”, Farhan memelukku lalu mengusap kepalaku.
            Sebenarnya aku bingung, kalau aku pura-pura jadi pacarnya, bagaimana sikapku nanti pada dia ? dan bagaimana nanti respon Adel. Ah sudahlah demi menolong sahabat apapun akan kulakukan.

*Keesokan harinya*
“Hai sayang!”, Farhan menyapaku di depan teman sekelas dan Adel dkk
“Hai” , Jawabku
“What ? sayang ? kapan lo jadian ?”, Sambar Adel
“Perlu banget ya lo tau ?, yuk Cha kita ke taman aja, males disini ada nenek lampir haha”, Farhan tidak mengubris Adel lalu mengandeng tanganku kearah taman sekolah.

*Di taman*
“Cha, nanti pulang ikut gua dulu ya”
“Kemana lagi ?”, Tanyaku
“Ke resto kesukaan gua”, Jawabnya
“Ih ogah! Mana ada duit ?”, Ujarku sambil menggembungkan pipi
“Ih elah! Gua yang bayar”, Sahutnya seraya mencubit pipiku
“Eh cubit-cubit, Cuma boongan, inget! Cuma boongan!”, Balasku kesal
“Ahah iya iya bawel,nanti pas jalan ke kelas, tangan lo peluk pinggang gua ya”, Pintanya
“Whaaat ?” , Aku kaget
“Udah cepet, nih begini, aduh ini tangan kecil amat. Yuk ke kelas,udah bel masuk”, Celoteh Farhan sambil menggenggam tanganku ke arah pinggangnya yang besar itu.
*adel yang melihat aku memeluk Farhan mukanya langsung memerah bagai kepiting rebus*

*Bel istirahat*
“Cha, aku ke lapangan basket dulu ya, sebentar lagi mau lomba,jadi harus sering latihan”, Kata Farhan
“Oke”, Jawabku
            Farhan pun pergi,dan dikelas tinggal aku sendirian. Tak lama,Adel masuk,dia dan 3 temannya melabrakku, aku melawan, tetapi aku tidak kuat lagipula tubuhku kecil, jadi mulutku disumpal sapu tangan,tangan dan kakiku diikat dan aku dikunci di gudang sekolah.

*POV dikelas*

            Ketika bel masuk berbunyi dan Farhan kembali ke kelas, Ia bingung mengapa Acha tidak ada, Ia telah bertanya kepada orang sekelas tapi tidak ada yang tahu. Ia curiga kalau Acha diculik oleh salah satu orang yang mengaguminya karena cemburu beritanya “jadian” dengan Acha sudah menyebar. Waktu bel pulang, Farhan mencari-cari Acha di setiap sudut ruangan sampai sore, dan akhirnya dia mendengar suara Acha yang menjerit-jerit sebisanya di dalam gudang. Farhan mendobrak pintu gudang dan akhirnya menemukan Acha yang mukanya sudah putih pucat karena lemas.
“Lu gapapa kan Cha ? Cha ?”,Tanya Farhan dengan khawatir
“Nggapapa, aku.. aduh laper..”, Jawabku
“Yailah dasar, ayo ayo kita makan, nanti ceritain ke gua kenapa bisa begini.”
“I.. Iya”, Jawabku gemetar
            Farhan menggopohku ke mobilnya dan mengajakku ke Restoran yang lumayan mahal.Dia memesan steak barbeque yang belum pernah aku makan sebelumnya.Aku makan sambil bercerita kalau aku bisa dikunci di gudang karena Adel,kelihatannya dia sangat marah pada Adel,tapi aku mencegah rencananya untuk melabrak Adel.Lalu Dia berjanji akan berada terus disampingku untuk menjagaku tetap aman.
“Lo itu tanggung jawab gua,jadi secara ga langsung ini juga kesalahan gua”,Ucapnya padaku. Aku sempat bengong mendengar Farhan berbicara seperti itu,karena baru kali ini aku makan berdua sama cowok.
“Hmm..”, Jawabku sambil mengangguk.
            Esoknya,dan sampai 3 bulan hubungan “pura-pura” kami berlalu, kami semakin mesra,bahkan lengket bagai amplop dan perangko,dimana ada aku,pasti ada Farhan,Farhan yang memperlakukanku dengan mesra juga makin membuat fansnya iri.Sampai memasuki semester 2, ada lagi murid baru dari kota lain, namanya Mario,dia dari kelas sebelah, sewaktu aku kembali dari wc, aku berpapasan dengan dia,dia melirikku,lalu mengikutiku sampai ke kelas,orangnya memang lumayan,tidak kalah dengan Farhan,tapi dia sedikit gila mungkin, dia mengikutiku ke kelas sambil berteriak-teriak “Hai cewek,mungil,unyu banget sihh,siapa namanyaa”, aku sampai geli dia menatapku terus-terusan,aku mencari Farhan ke lapangan basket agar Mario berhenti mengejarku.
“Siapa lo ? Ganggu-ganggu cewek gua ?”, Bentak Farhan
“Oh dia cewek lu ? buat gue aja boleh nggak ?”, Jawab Mario dengan santainya
“Udah diemin aja lah,orang stress. Kamu aman kok sama aku”, Jelas Farhan padaku
Mario pun bernyanyi di depan keramaian..
Ingin kubunuh pacarmu
Saat dia cium bibir merahmu
Di depan kedua mataku
Hatiku terbakar jadinya cantik
Aku cemburu....
“Farhan ? haha tunggu aja tanggal mainnya men!”, Tantang Mario
            Mario terus mengejarku setiap hari,tapi selalu tidak aku gubris. Sampai dia mengajakku untuk bicara serius, dia menawarkanku pergi ke pameran lukisan di tengah kota,karena aku suka lukisan,lalu aku ikut dengannya. Kami janjian di taman tengah kota, dan dia menggandengku sampai ke pameran lukisan,sebenarnya aku risih,karena orang tahunya aku pacaran dengan Farhan,tapi ternyata Mario seru juga,dia punya “Gallery Room” sendiri di rumahnya,dan dia melukis sebuah sunset yang sangat persis dengan aslinya,saat itu Mario juga bilang tentang perasaannya padaku,dan menyuruh aku putus dari Farhan,aku bingung,aku mulai suka pada Mario karena dia lebih romantis, tapi apa kata orang kalau aku putus dari Farhan ?. Farhan yang merasa aku telah berubah lalu melabrak Mario di kelasnya.
“Berhenti gangguin cewek gua! Cewek disini banyak, Acha punya gua,gausah ganggu dia!”, Bentak Farhan
“Cewek lu cantik,imut,asik,mending buat gue aja haha. Iya kan Cha ?”, Tantang Mario sambil menatapku.
“Enak aja lo kalo ngomong!”, Farhan melayangkan bogem mentahnya pada Mario
“Ahh! Oke Farhan,kalo lo emang gamau cewek lo jadi punya gue,besok siang dateng ke parkiran Losmen Cenderawasih. Karena gue tau,lo punya rahasia kelam… yang udah lama lo umpetin! Yakan ?” ,Tantang Mario pada Farhan.
(Farhan langsung menatap kearahku dengan tatapan marah)
“Oke gua terima!”, Jawab Farhan sanggup
(Farhan langsung menarik tanganku ke kelas,dan ketika pulang dia mengajakku ke taman yang sepi)
“Lo bilang apaan ke Mario hah ?”, Bentak Farhan
“Ng.. Ngga,ngga bilang apa-apa sama sekali”, Jawabku takut
“BOHONG!”, Bentaknya lagi
“Sumpah! Aku ga bohong!”, Bentakku
“GAK MUNGKIN MARIO NGOMONG GITU KALO LO GA BILANG MACEM-MACEM!”, Gertaknya
“TERSERAH LO!”,Lalu aku berlari kencang sambil menangis dan pulang naik angkot,aku berganti-ganti angkot karena tidak tahu jalan,sekitar jam 06.00 sore aku baru sampai rumah.

*Dirumah*
“Kakak dari mana aja sih baru pulang! Mama nyariin tuh!”, Teriak adikku, Icha
“Acha! Kamu tuh ya ! .. Eh anak mama kenapa kok nangis ?”, Tanya mama
“Nggak tau ma,biasanya pulang sama pacarnya eh ini malah nangis”, Celetuk Icha polos
“Nggapapa,Acha mau ke kamar dulu!”, Tegasku
            Aku tidak keluar kamar daritadi, sampai Icha mengetuk-ngetuk kamarku.
“Kakak,kakak, ada pacar kakak nih buka dong!”, Teriak Icha
“Ogah! Suruh aja pergi!”, Sahutku
“Cha, maaf ya,maaf”, Balas Farhan dari balik pintu
“Nak,keluar ini kasian si Farhan nungguin”, Bujuk Mama
            Akhirnya mama membuka pintu kamarku menggunakan kunci duplikat,dan akhirnya aku pergi dengan Farhan atas paksaan Mama.
“Cha,maafin gua ya,maaf. Gua khilaf tadi, Gua janji gabakal ngulang kaya gini”, Pintanya lirih
“Ya,tapi kalo lu ngulang lagi,gue janji gue gabakal mau kenal lo lagi!”, Jawabku marah
“Iya,iya. Mau eskrim ?”,Tawarnys
“Nggak!”,Tolakku
“Yaudah,kalo gamau kita pulang aja”,Godanya
“Ah terserah!”
“Hahaha, ayo-ayo kita beli eskrim”, Tawanya geli.
            Aku makan eskrim banyak sekali,mungkin bawaan kesal.Esoknya hariku berjalan mulus, dan hubunganku dengan Farhan tetap baik-baik saja.

*POV Farhan & Mario di Parkiran Losmen Cenderawasih*
“Hello Farhan sang penakluk ? eh pembunuh! Oopsss”, Ledek Mario
“Maksud lo ?”, Farhan bingung sekaligus takut Mario mengetahui rahasia kelamnya
“Maria ?”
“….”, Farhan terdiam
            Mario langsung mengambil balok kayu yang ada di dekatnya dan memukuli Farhan,dan Farhan membalasnya.
“Lo bisa tau dari mana ?”, Tanya Farhan
“Gue ? Gue Sepupunya Maria,SETAN!”, Bentak Mario
“Oh,jadi begitu.. Berarti Acha gak salah,lo boleh bunuh gua”, Kata Farhan sambil mengeluarkan pisau kecil dari kantongnya
“Oh begitu hahaha”, Mario mengambil pisau itu tetapi dibuangnya
“Sorry,gue bukan pembunuh,gue Cuma mau balesin dendam gue,karena Maria itu sepupu kesayangan gue,gak nyangka aja dia bisa mati ditangan lu, semua udah selesai,lu udah sekarat,gue balik dulu. Oh ya, Acha buat gue ya! Makasih sebelumnya,bye”, Ucap Mario sambil tertawa dan meninggalkan Farhan
“Kurelakan apa yang seharusnya tak kurelakan,ingin hati ini menolak,tapi takdir tidak bisa ditolak, TUHAN,APA INI UJIAN ?”, Jerit Farhan dalam hati.

*POV Acha*
            Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi, biasanya Farhan sudah menjemput,tetapi bukan Farhan,melainkan Mario,dia menjemputku ke rumah,aku melihat dia sudah babak belur,saat aku tanya kenapa, dia hanya menjawab “Gue abis latihan tinju”. Hari ini Farhan tidak masuk sekolah,aku terus mengkhawatirkannya tetapi saat aku hubungi dia,tidak ada respon,saat aku coba ke rumahnya juga tidak ada orang,aku semakin bimbang.. Mario terus mendesakku agak aku mau menerimanya,tapi disisi lain aku masih mengkhawatirkan Farhan,karena rasa.. Rasa yang perlahan-lahan menyelisip.. dan tertanam,di hati kecilku ini…
            Sebulan berlalu,Aku masih mengkhawatirkan Farhan,tapi dia semakin tidak ada kabar,rasa itu semakin pudar seiring hadirnya Mario dalam hidupku. Pagi itu, Farhan sekolah,aku lihat dia sehat-sehat saja,tetapi dia kembali menjadi dingin seperti semula,tidak seperti biasanya yang hangat padaku. Dia duduk disampingku,tetapi dia diam saja,sampai aku yang bicara.
“Han ? Kamu kemana aja ? Sebulan ngilang,nggak ada kabar sama sekali”
“Nggapapa,kangen ya ? hahaha”, Ledek Farhan
“Aku serius!”, Jawabku kesal
“Nanti gua ceritain, besok kan minggu,lu tunggu aja di depan rumah sekitar jam 05.00 subuh”, Suruh Farhan
“Ngapain ?”
“Udah liat aja nanti”.
*Besok subuh dirumah Acha*
            “Aduh untung alarm nyala jam 04.30 ,mandi dulu deh abis itu siap-siap!”. Setelah mandi dan siap-siap aku menunggu di teras rumah, dari kejauhan aku mendengar suara motor ninja seperti suara orang balapan,motor itu ngebut dan tepat berhenti di depan rumahku.
“Cha,ayok!”
“Hah ?  Pake ninja ?”
“Iya, seminggu yang lalu gua mesen,gua mau buktiin ke Mario,kalo gua bisa bawa lo ngebut pake ninja dan pulang dengan selamat”, Jelasnya
“Emang ada masalah apa sama Mario ?”
“Mario itu sepupunya Maria,udah naik cepet”
“A.. apa ? Serius ?”, Aku sangat kaget ketika tahu Mario adalah sepupu Maria.
“Iya,dua rius, gua ga masuk sekolah karna gua babak belur sampe sekarat waktu berantem ngerebutin lo!”, Tegasnya
“Ngerebutin gue ?”, Tanyaku seraya naik ke motor Farhan
“Udah! Pake nih helm,gausah banyak omong, tangan lo peluk gua erat-erat,jangan banyak gerak, paham ?”
“Hem..” ,Jawabku sambil mengangguk
            Farhan membawa motornya ngebut,aku tidak tahu berapa kecepatannya,tapi yang jelas ketika aku ingin menatap jalanan, yang ada kepalaku malah ikut melayang, jadi aku tidak bisa banyak bergerak,yang aku tahu, Farhan menerobos lampu merah dan menerobos rel kereta api yang akan segera menutup, lalu dia menyalip truk dan mobil-mobil besar sambil berkata “ACHA! GUA SAYANG LO! JANGAN TINGGALIN GUAAAAAA!” mungkin aku salah dengar karena motor terlalu kencang,tak lama kemudian kami sampai di taman kota.
“Alhamdulillah gua bisa bawa lo dengan selamat! GUA BERHASIL!”, Teriaknya seraya memelukku
“Cha, jangan pergi ya, gua gamau kehilangan orang yang gua sayang untuk kedua kalinya,lo boleh pergi sama Mario kalo lo suka, tapi jangan tinggalin gua”, Ucapnya sambil terisak
“Iya,aku bakal ada terus kok, tenang aja, Mario itu aku anggep angin lalu, yaudah jangan nangis”, Aku menyeka air matanya yang hampir keluar
“Ngga nangis kok hahaha,bodoh!”, Ledeknya sambil memukul kecil kepalaku
“FARHAAAAN!!!!”, Aku pun mengejarnya untuk membalas pukulannya itu,aku pun memukulnya,dan dia menggendongku ke motor dan mengajakku pulang.
            Atas jarum-jarum jam yang berdetik, waktu bergulir. Sang bulan lengser, matahari berkuasa. Dan ribuan detik lewat, tak bisa diputar kembali.Kita tidak perlu melihat masa lalu yang kelam,biarkan saja kejadian yang sudah biarlah terjadi, hari ini lakukanlah yang terbaik,hari esok rencanakanlah yang lebih baik #Annisa Adila
            Akhirnya Farhan dan Acha kembali dengan rasa bahagia dan hubungannya yang
baru.                           
                                                                       

                                                                      *THE END*